[Drabble] (Day 1) Fangirl Daily

10598477_321028444732074_265792732_n.jpg

—–

—–

(Series) FANGIRL DAILY

—–
~ BaekMinJi93 Present ~
—–

Starring with :

Oh Sehun (EXO) – Choi Minji (OC)
—–
Comedy – Fluff – Romance
—–

Drabble | General

—–

Inspired by Seventeen – Mansae MV reaction and Fangirl usuality. This story purely mine…

Don’t be plagiarism and Happy Reading ^~^

— Jangan lupa untuk membaca A/N —

—–
You’ve to be extra patient when your girl was mad at her “Fangirling” activities
— Oh Sehun
—–

[#1st – Ignored – 447 word]

 

JI-YA… CEPAT TURUN! SEHUN SEDANG MENUNGGUMU DI BAWAH!”

Sudah kesekian kalinya kalimat serupa terdengar dari lantai bawah, namun sepertinya hal itu tidak membuat sang pemilik nama tergerak dari posisi awalnya. Baginya yang terpenting saat ini adalah menatap sang idola dengan hati yang berbunga-bunga. Sesekali gadis itu berteriak kala wajah sang idola terpampang memenuhi layar laptopnya. Disaat ia sedang dalam keadaan errgila, sebuah suara pintu terbuka disertai panggilan lembut menyapa indera pendengarannya. Meskipun begitu, gadis itu masih saja terkejut dengan kehadiran sang ibu yang secara tiba-tiba ada disampingnya.

“IBU!!” pekik gadis itu terkejut seraya mengusap dadanya pelan. “Ah… ibu mengagetkanku saja.”

Berbeda dengan tingkah anak gadisnya yang begitu terkejut, sedangkan wanita paruh baya itu menggeleng pelan melihatnya.

“Ji-ya, Sehun-…”

Belum sampai ibunya menyelesaikan ucapannya, gadis bernama lengkap Choi Minji itu memotongnya dengan cepat. “Arra. Tolong katakan pada Sehun suruh dia langsung ke kamar. Minji sedang sibuk, bu.”

Dan tak butuh waktu lama gadis itu untuk menjadi gila kembali tepat setelah sang ibu berjalan keluar kamarnya.

KYAA… TAMPAN SEKALI…”

Dan berbagai kalimat pujaan lainnya yang terlontar dari bibir Minji disaat ia sedang dalam keadaan gila seperti ini. Namun kini lagi-lagi kegiatannya harus terinterupsi kala mendengar suara berat yang bersumber dari arah belakang punggungnya.

“Siapa yang tampan? Apakah itu aku?” ucap pemilik suara itu dengan nada percaya diri.

Cih… percaya diri sekali. Aku memuji S. Coups bukannya dirimu. KYAA… SEUNGCHEOL OPPA…”

Lagi-lagi pria itu hanya memutar kedua bola matanya malas saat melihat aksi gila milik gadisnya itu.

“Apa kau tidak bosan melihat video itu terus-menerus? Bahkan wajah Sekop yang kau bilang tampan itu masih kalah dengan kadar ketampananku.”

Dengan kesal, Minji mematikan laptopnya dan berbalik menatap Sehun dengan garang. Sedangkan yang menjadi korban tatapannya saat ini hanya menampakkan wajah sok polosnya.

“BUKANKAH AKU SUDAH MENGATAKANNYA PADAMU BERULANG KALI?! NAMANYA S. COUPS! BUKAN SEKOP, SEHUN-AH!”

Sehun sontak menutup matanya saat gadisnya mulai mengaum marah, tak lupa ia juga menghela napasnya kasar.

“Terserah. Entah itu S. Coups, sekop, sekrup atau apapun itu aku tidak peduli. Tapi bisakah kau mempedulikanku sejenak? Aku merindukanmu, Ji-ya,” rajuknya seraya mencoba memeluk kekasihnya, tapi sayangnya niatnya kali ini tidak berhasil.

“Tidak. Aku tidak mau. Lebih baik kau pergi saja dari kamarku sekarang daripada mengusik kesibukanku dengan memanggil nama orang sembarangan.”

“Tapi Ji-ya… Aku sudah menunggumu selama-…”

“PERGI SEKARANG, OH SEHUN!!”

Oh sungguh… demi apapun, Sehun tidak pernah melihat kekasihnya marah besar karena hal sepele seperti ini sebelumnya.

Sebenarnya apa bagusnya dari diri Sekop itu sih? Kenapa ia sampai sebegitu marahnya saat aku menyebut nama Seungcheol dengan nama Sekop?.

Dan berbagai umpatan lainnya yang Sehun tak pernah bosan mengatakannya dalam hati khusus untuk CHOI SUNGCHEOL tercinta.

Ahsemua ini karena Sungcheol sialan itu. TERKUTUKLAH KAU, CHOI SUNGCHEOL!!

 

 

[#2nd – Music Video Reaction – 491 word]

— S E H U N —

 

Sampai saat ini, aku masih bingung dengan reaksi yang selalu diberikan Minji saat melihat music video dari boyband rookie itu. Reaksi itu biasanya diawali dengan kritikan pedas yang ia lontarkan untuk model wanita dalam music video itu. Tidak berhenti sampai disitu saja, reaksi itu berlanjut dengan umpatan-umpatan yang ditulisnya dalam media sosial dan lebih parahnya lagi Minji pernah mengurung diri seharian di kamar karena hanya hal sepele dan masih berkaitan dengan masalah yang kujelaskan diatas.

Seperti kejadian seminggu lalu

Aku mendapat laporan dari ibu Minji jika gadis bungsunya itu belum juga keluar dari kamarnya seharian ini dan yang membuat wanita paruh baya itu khawatir adalah Minji belum mengganjal perutnya sedikitpun. Dengan rasa khawatir tingkat dewa, aku segera memutuskan untuk pergi ke rumah gadisku. Tak butuh waktu lama untuk sampai disana mengingat jika aku melajukan mobilku dengan kecepatan yang bisa dikategorikan… gila.

Sesampainya di kediaman keluarga Choi, aku langsung dipersilahkan masuk ke dalam kamarnya. Dan benar, dapat kulihat jika gadisku saat ini sedang menenggelamkan kepalanya diantara kedua lututnya dan bahunya bergetar naik turun. Kurasa dia sedang menangis.

Chagi…” panggilku lirih seraya mengusap punggungnya pelan.

Seketika ia mengangkat wajahnya yang saat ini dipenuhi oleh air mata yang menggenang dan tanpa ada persiapan sebelumnya, ia menghambur kedalam pelukanku. “Sehun…” raungnya.

“Ada apa?”

Gadis itu terisak hebat dan sepertinya dia sedang sangat terluka saat ini. “Sehun, kenapa mereka begitu tega padaku? Apa salahku sebenarnya?”

Aku mengerutkan alisku bingung. Mereka? Siapa mereka?

“Sebenarnya apa yang terjadi?” tanyaku lembut.

Minji melepaskan pelukannya dan menatapku dengan tatapan terluka. “Sehun-ah, coba jawab dengan jujur. Apakah aku gadis jelek?”

“Apa?!” beoku tak percaya.

Apa ini? Kenapa ia tiba-tiba berkata seperti ini? Seorang Choi Minji adalah gadis jelek? Hell… hanya orang yang memakai kacamata kuda –itupun jika ada– saja yang mengatakan jika gadisku jelek. Minji adalah gadis tercantik kedua yang pernah aku temui dalam hidupku setelah ibuku.

“Atau ada yang salah denganku? Apakah aku tidak cukup baik untuk dipandang semua orang?” cercanya seakan tidak puas dengan jawaban bodohku.

Aku memegang kedua bahunya erat dan ia menatapku sesekali menahan isakannya. “Sebenarnya ada apa? Kenapa kau bertanya seperti itu? Kau adalah gadis tercantik didunia yang pernah aku temui dalam hidupku.”

Minji memukul bahuku pelan. “Itu menurutmu,” tapi lagi-lagi ia membuatku terkejut dengan tangisannya yang semakin kencang daripada sebelumnya. “Tapi jika aku cantik, kenapa mereka tidak mengontrakku untuk menjadi model wanita di music video itu? Huuaa… S. Coups…”

Oh… sepertinya aku sudah mengerti akan masalah yang terjadi kali ini.

“Kau harus melihat ini. Apakah dia lebih cantik dariku?”

Minji mengulurkan ponselnya padaku, aku mendapati berbagai screen shot yang berisi kedua insan didalamnya dan aku mengenal salah satunya, yang tak lain dan tak bukan adalah manusia bernama sekop itu. Aku mengamati dengan seksama gadis yang sedang bersamanya, menurutku gadis itu masih kalah cantik dengan gadisku dan sepertinya aku juga sependapat dengan Minji, jika Minji lebih pantas bersama sekop daripada gadis itu.

Tiba-tiba aku tersadar akan sesuatu.

Kenapa aku malah sependapat dengannya? Kau ingin mati, ya?!

 

 

[#3rd – First Crush – 485 word]

— M I N J I —

 

Entah bagaimana awalnya kami berdua bisa terjebak dengan percakapan yang membuat hati panas ini. Memang kuakui akulah yang memulai semua ini, tapi percayalah saat itu aku hanya iseng karena aku bosan dengan suasana hening yang senang sekali berada disekitar kita berdua.

“Sehun, who’s your first crush?” tanyaku seraya menempatkan tubuhku dan tertidur di pangkuannya.

Pada akhirnya aku berhasil mengalihkan perhatiannya dari PSP terkutuk itu. Sehun memutar bola matanya keatas seolah sedang berpikir dengan keras. “Eum… mungkin Sumin noona.”

Oh… Sumin eonnie, aku tahu dia. Memang wajahnya sangat cantik dan dia sempat menjadi siswi populer saat aku dan Sehun berada di bangku middle school dulu. Tapi sayang, sikapnya yang begitu dingin membuat siswi lainnya menjadi enggan untuk berteman dengannya, termasuk diriku.

“Apa yang membuatmu menyukainya? Bukankah dia adalah gadis dingin semasa sekolah dulu? Aku saja enggan untuk sekedar mendekatinya.”

“Lalu apa bedanya denganmu? Kau juga termasuk gadis dingin saat itu, bahkan aku lebih takut padamu daripada Sumin noona,” sahutnya ringan seraya menatap layar PSPnya kembali.

Aku terbangun dari acara berbaring favoritku dan menatapnya garang, “Lalu jika kau takut padaku, kenapa kau memintaku untuk menjadi kekasihmu?”

Sehun menghela napasnya dan menatapku lembut. “Karena aku mencintaimu dan aku hanya menginginkanmu, tidak dengan yang lain.”

Aku mendecih pelan, “Cih… bullshit!

Sehun mengangkat bahunya tidak peduli, “Terserah kalau tidak mau percaya,” dan lagi-lagi PSP adalah benda yang teramat beruntung karena mendapatkan perhatian sepenuhnya dari pemuda itu.

“Kau tidak bertanya siapa cinta pertamaku?” ucapku kesal.

“Untuk apa? Lagipula aku juga sudah tahu orangnya, siapa lagi kalau bukan sekop itu.”

Aku tersenyum penuh kemenangan mendengar nada datarnya yang begitu kentara jika ia sedang cemburu berat saat ini.

“Asal kau tahu saja, Seungcheol oppa memperlakukanku lebih baik darimu. Dia selalu saja membuat kejutan untukku disaat kami sedang melakukan kencan. Tidak sepertimu, kencan yang begitu datar.”

Aku menyalakan televisi sekadar untuk menutupi alibiku, sebenarnya aku juga meliriknya yang saat ini sedang menampakkan wajah kesalnya.

“Kau sempat kencan dengannya?” tanyanya tidak percaya.

Aku mengangguk mantap, “Yap… dan kencan-kencan itu merupakan kencan termanis yang pernah aku rasakan selama hidupku.”

Rahang Sehun terlihat mengeras sekarang, dapat kujamin jika saat ini ia sedang sedang menahan emosinya sekuat tenaga. Are you jealous, honey?

“Lalu kenapa kau tidak bersamanya dan lebih memilih untuk bersamaku?” ucapnya berusaha tidak peduli dan kembali mengalihkan pandangannya pada benda persegi panjang itu.

Aku berbalik menghadapnya saat ini dan tersenyum menggodanya. “Kau cemburu, sayang?”

“Tidak,” sahutnya cepat-cepat.

“Tatap mataku dan ucapkan hal itu sekali lagi.”

“Tidak mau.”

Senyumku semakin mengembang mendengarnya. “Baiklah, jika kau tidak mau, aku akan memaksamu untuk memandangku.”

Dengan perlahan aku menempatkan diriku untuk lebih dekat dengannya dan bahkan saat ini aku sedang berada di pangkuannya, yang tentu saja membuat pemuda itu sedikit terkejut dengan perlakuan agresifku.

“A-apa yang kau lakukan?” tanyanya tergagap.

“Aku ingin memberi sebuah pengakuan untukmu. Yes, Seungcheol oppa is my first crush, but in my heart there remains your name that throne as my ultimate lover. Understand it, honey?

 

 

 

— FIN —

 

First, as always I want to say...

PLEASE, TRY TO BE A GOOD READERS

Well, mungkin tanpa aku kasih tahu lebih jelasnya kalian udah ngerti kan apa
maksudku?

BUDAYAKAN R+C+L YAA~

Oh ya, secara nggak langsung, disini aku udah kasih kode aku punya bias baru loh...
/tunjuk-tunjuk cantik kearah S. Coups 😀 hehe/
Jadi buat kalian yang akan baca series selanjutnya dari cerita ini, persiapin diri buat 
ketemu sama Sekop yaa... hihi...

Mungkin sampe sini dulu, mohon diingat 2 kalimat bergaris bawah diatas ya, setelah baca cerita aneh ini...
Thank you~ ^-^

Warm Regards,

--- BaekMinJi93 --

12 respons untuk ‘[Drabble] (Day 1) Fangirl Daily

  1. julukan baru nih ceritanya?? bukan ‘itu’ lagi? oke oke.. ‘itu’ julukan sayang dari kamu buat sekop yakan… berarti aku manggil dia sekop aja deh ㅋㅋㅋ 😀

    inj udah bagus be, bangt. serius. coba aja post di SKF satu2 yaa jangan langsung semua. a/n nya juga begitu tuh udah oke banget.
    nanti kalo bisa nulis judulnya begini “[Ji-Hun Series] #1st – Ignored – baekminji93~”
    okee??

    sukses ya buat event sama kompetisinya 😄😀😁

    Suka

    1. Aku masih tetep manggil s.coups pake nama ‘itu’ dan sekop itu cuma alibiku aja, lagipula udah banyak yang manggil dia sekop kok, jadi aku pake yang universal aja yaa… Hihi… 😁
      Disini, aku sengaja bikin drabble-mix soalnya lagi musim kan lenght ff kaya gitu, tapi boleh juga sarannya kalo di post di SKF jadi satu-satu… 😊
      Okai deh, nanti kalo aku post di SKF, mohon dibaca lagi ya kak 😊
      Makasih sebelumnya buat semangatnya, doain yaa… 😊

      Suka

  2. boleh tuh ditambahin a/n nya, misal “budayakan RCL yaa, bisa aja suatu saat aku pw hehe”
    kan keren tuh ‘mengancam secara tidak langsung’ XD

    oke fighting >_<

    Suka

    1. Iya sih, tapi kalo ternyata akhir-akhirannya cuma fluff dan Minji tetep jadi sama Sehun, kan sama aja hihi…
      Malah aku mikirnya yang pw itu bakal aku kasih ke ff the beautiful guise mendatang haha

      Suka

  3. Hum,aku udh coba budaya yg di wariskan oleh kakak di sini oke 😂
    Mungkin aku mau review dikit boleh? (Sok hebat luh tan )Engga ngejudge kok,tenang aja 🙆
    Jadi ff kakak ini bagus banget,fluffnya terasa tapi mungkin agak flat tapi jujur menokohan dan karakteristiknya udh bagus ^^
    Terus,barangkali ada penggunaan kata yang bisa di ganti supaya engga terkesan baku,kan di sini mereka pacaran jadi misalnya yg kayak “Siapa yang tampan? Apakah itu aku?” mungkin bisa di ubah jdi ➡”Siapa yang tampan? Aku huh?” ato “Tampan? Siapa? Aku?” tpi itu tergantung kakak enak pakai yang mana sih,aku cuma nyaranin 😊
    Dan,satu lagi—-SEKOP MEMANG BIKIN GILA WEHH,DAKU MAHH BISA APA YANG CUMA MELOTOTIN WAJAHNYA YG KYAK IRWANSYAH 😂😂😂😂

    Suka

    1. Berarti kita termasuk fans diatas rata-rata, oke? 😉
      Sebelumnya, aku terimakasih banyak ya udah mau ngasih review… Btw, kadang aku juga kalo block idea /bilang aja kalo masih newbie… -_-/, aku baca ff ku juga terasa gimana gitu… maksa banget… hehe… sekali lagi makasih banyak 🙂
      Weh… aku falling falling sama Sekop sejak pertama kali liat MV Mansae dan itu udah cukup bikin aku teriak-teriak fangirling di kamar… Beneran sekop ganteng banget sejak era Mansae ini apalagi tingkahnya yang konyol hehe…
      Kenapa semua pada bilang kalo si sekop kaya irwansyah?! Argh, bagiku enggak deh… tapi kalo diliat-liat pas di MV Adore U, emang mirip sih.. hahaha /apa seh maumu sebenernya? abaikan, oke?/

      Disukai oleh 1 orang

Please take your bill here, dear ^^